Intelligent Information System

      1. Definisi

Sistem Informasi Cerdas atau Intelligence Information System (IIS) didefinisikan sebagai kemampuan sistem untuk beradaptasi dalam mencapai tujuan pada lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku sistem.

      2. Konsep

Sistem informasi cerdas memiliki beberapa konsep, diantaranya adalah:

  1. Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence=AI)
Konsep dari AI adalah mempelajari kemampuan dari suatu mesin dan algoritma untuk diimplementasikan dalam kehidupan nyata berdasarkan pikiran manusia. Dalam sebuah algoritma AI terdapat dua persepsi terhadap otak manusia, pertama bagaimana cara berfikirnya dan kedua adalah seberapa besar pola pikir yang dihasilkan. Dari problema tersebut dapat diambil garis besar hubungan SIC/ IIS terhadap AI yaitu cara berfikir dan pola fikir. Oleh karenaya AI dalam IIS dibagi menjadi dua komponen keilmuan yaitu Computational Intelligence (CI) dan Data Mining.
  1. Sistem Cerdas (Intelligence System)
Sistem Cerdas (SC) atau Intelligence System mempunya hubungan erat dengan AI dalam konsep algoritma. Dimana perbedaan antara keduanya? Dari beberapa literatur menyebutkan bahwa perbedaan yang sangat mencolok antara SC dengan AI adalah terletak pada konsep dasarnya. AI membahas secara umum bagaimana struktur cara berfikir dan pola fikir sebuah algoritma, sedangkan untuk SC merupakan terapan dari algoritnya yang dihasilkan oleh AI. Dengan kata lain SC merujuk kepada AI dan AI merupakan induk dari SC. Berdasarkan sekema diatas dapat disimpulkan bahwa SC memiliki dua aspek keilmuan yaitu Expect System (ES) dan Decision Support System (DSS).
  1. Sistem Informasi (Information System=IS)
Dari pembahasan sebelumnya terntang AI dan SC yang masing-masing memiliki peran sebagai bagian terpenting dari sebuah sistem, yang tidak kalah menarik adalah Sistem Informasi (SI). Hubungan antara AI, SC dan SI memiliki komponen kompleks dalam pengembangan sebuah sistem, dari segi cara, pola, dan penerapan dalam bidang pakar maupun manajemen dapat diintegrasikan. Sistem informasi bertindak sebagai penghubung dari bergai konsep diatas dan juga sebagai pelengkap dalam penerapan dan pengembangan sistem yang didukung oleh algoritma yang dihasilkan dari AI maupun SC. Dua hal yang harus dipertimbangkan dalam SI yang akan mendukung AI dan SC dalam IIS adalah Knoledge Management System dengan benang merah Expect System,yang juga disupport oleh Management Information System yang bergerak diseputaran area Decision Support System.
      3. Metodologi
  • PEMROSESAN SIMBOLIK

* komputer semula didesain untuk memproses bilangan/angka-angka.(pemrosesan numerik)
* Sementara manusia dalam berpikir dan menyelesaikan masalah lebih bersifat simbolik, tidak didasarkan pada sejumlah rumus atau melakukan komputasi matematis.
* Sifat penting dai AI adalah bahwa AI merupakan bagian dari ilmu komputer yang melakukan proses secara simbolik dan non algoritmik dalam penyelesaian masalah.
  • HEURISTIK

* Istilah Heuristic diambil dari bahasa yunani yang berarti menemukan.
* Heuristic merupakan suatu strategi untuk melakukan suatu pencarian (search) ruang problema secara selektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan sepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses paling besar.
  • PENARIKAN KESIMPULAN (INFERENCING)

* AI mencoba membuat mesin memiliki kemampuan berpikir atau mempertimbangkan (reasoning)
* Kemampuan berpikir (reasoning) termasuk didalamnya proses penarikan kesimpulan (inferencing) berdasarkan fakta-fakta dan aturan dengan menggunakan metode heuristic atau metode pencarian lainnya.
  • PENCOCOKAN POLA (PATTERN MATCHING)

AI bekerja dengan metode pencocokan pola (pattern matching) yang berusaha untuk menjelaskan objek kejadian (events) atau proses dalam hubungan logik atau komputasional.
      4. Aplikasi

  • XSEL : Sistem pakar ini dapat bertindak sebagai asisten penjual, yang membantu penjual komputer DEC memilihkan pesanan pelanggan sesuai dengan kebutuhan.
  • MYCIN : Sistem ini dikembangkan  di Universitas Stanford pada pertengahan 1970-an dengan tujuan untuk membantu jurumedis dalam mendiagnosa penyakit yang disebabkan bakteri. 
  • PROSPECTOR : Sistem ini diciptakan oleh Richard Duda, Peter Hard, dan Rene Reboh pada tahun 1978 yang menyediakan kemampuan seperti seorang pakar di bidang geologi.

Referensi:

http://nafisatulaeni.blogspot.co.id/2012/07/contoh-penerapan-sistem-cerdas-dalam.html

https://kidodi.wordpress.com/2012/02/19/pengertian-sistem-cerdas/

https://mustakimtelematika.wordpress.com/2014/03/31/intelligence-information-system-iis/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

System Development Life Cycle

System Development Life Cycle dapat disimpulkan sebagai sebuah siklus untuk membangun sistem dan memberikannya kepada pengguna melalui tahapan perencanaan, analisa, perancangan dan implementasi dengan cara memahami dan menyeleksi keadaan dan proses yang dilakukan pengguna untuk dapat mendukung kebutuhan pengguna. Untuk menggunakan System Development Life Cycle maka dibutuhkan sumber data awal dari pengguna yang dijadikan acuan dalam perencanaan, analisa, perancangan dan implementasi. Penggunaan acuan ini dimaksudkan agar sistem yang dibangun bisa menjembatani kebutuhan pengguna dari permasalahan yang dihadapinya.
Berikut ini adalah penjelasan proses tahapan System Development Life Cycle, yaitu :

1.      Perencanaan
Fase perencanaan adalah sebuah proses dasar untuk memahami mengapa sebuah sistem harus dibangun. Pada fase ini diperlukan analisa kelayakan dengan mencari data atau melakukan proses information gathering kepada pengguna.
          contohnya:
           - Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
           - Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
           - Menentukan perangkat keras dan perangkat lunak (software)

2.      Analisa
Fase analisa adalah sebuah proses investigasi terhadap suatu sistem yang sedang berjalan dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban mengenai pengguna sistem, cara kerja sistem dan waktu penggunaan sistem. Dari proses analisa ini akan didapatkan cara untuk membangun sistem baru.
           contohnya:
          - Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi
          - Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan

3.      Rancangan
Fase perancangan merupakan proses penentuan cara kerja sistem dalam hal architechture design, interface design, database dan spesifikasi file, dan program design. Hasil dari proses perancangan ini akan didapatkan spesifikasi system.
           contohnya:
          - Merancang sistem informasi baru untuk System Development Life Cycle
          - Membangun sistem informasi baru untuk System Development Life Cycle

4.      Implementasi
Fase implementasi adalah proses pembangunan dan pengujian sistem, instalasi sistem, dan rencana dukungan sistem.
           contohnya:
           - Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru untuk System                           Development Life Cycle
           - Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru untuk System                       Development Life Cycle bila diperlukan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Information Security Management System ( ISMS)

Information Security Management System ( ISMS),  rata2 digunakan para manajer untuk mengukur, memonitor dan mengendalikan keamanan informasi mereka. Information Security Management System ini memberikan  perlindungan informasi dan penghitungan  asset yang ada. Information Security Management System ini mempunyai tiga komponen kunci dalam  menyediakan jaminan layanan security information, diantaranya :

• Kerahasiaan =  memastikan bahwa informasi dapat diakses hanya untuk mereka yang terdaftar untuk mempunyai akses.

• Integritas = melindungi kelengkapan dan ketelitian informasi  dan memproses metoda.

• Ketersediaan =  memastikan bahwa para pemakai terdaftar mempunyai akses ke informasi dan berhubungan dengan asset ketika diperlukan.

Dalam mencapai security information ini, satu perangkat kendali, bisa digunakan menjadi suatu kebijakan, struktur organisasi, atau software yang berfungsi sebagai prosedur untuk diterapkan. Device kendali ini harus dapat memastikan sasaran hasil security secara spesifik bagi kita dan
pelanggan pada umumnya.
Salah satu contoh hasil survey yang dilakukan oleh ISBS, yang menunjukkan bahwa format informasi apapun penting bagi bisnis suatu perusahaan, dan persepsi perusahaan terhadap resiko yang mungkin saja melanggar keamanannya.

Keamanan informasi terdiri dari perlindungan terhadap aspek-aspek berikut:

Confidentiality adalah aspek yang menjamin kerahasiaan data atau informasi, memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang memiliki wewenang dan menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan.

Integrity adalah aspek yang menjamin bahwa data tidak dirubah tanpa ada ijin fihak yang berwenang (authorized), menjaga keakuratan dan keutuhan informasi sepenuhnya serta metode prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini.

Availability adalah aspek yang menjamin bahwa data akan bisa diakses saat dibutuhkan, memastikan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait (aset yang berhubungan apabila diperlukan).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Commuter Vending Machine, mesin otomatis pembelian tiket kereta




Mesin otomatis Vending Machine (VM) sebenarnya bukanlah barang baru di negara-negara maju. Kehadiran mesin penjual otomatis yang biasanya melayani pembelian kebutuhan seperti air minum kemasan, makanan ringan,dan lain lain. Mesin penjual otomatis ini dibuat untuk memudahkan pembeli dan penjual sekaligus. Untuk si pembeli tinggal masukkan uang lalu pilih barang yang dipajang. Untuk si penjual tak perlu membayar petugas yang harus melayani pembeli. Mesin biasanya diletakan di lokasi strategis yang banyak dilalui orang. Dapat bersiaga selama 24 jam penuh selagi tersedia tenaga listrik. Saat ini PT KAI meluncurkan mesin otomatis dengan julukan ‘C-VIM’. C-VIM menjadi sejarah dalam sistem ticketing KRL (Kereta Rel Listrik) Commuter Line Jabodetabek.Dulu tiket KRL masih berupa secarik kertas, kemudian sekarang telah digantikan berupa kartu e-ticketing. Dulu orang beli mengantri di loket, kini sudah bisa dilayani melalui Vending Machine.

Penerapan teknologi untuk peningkatan pelayanan kepada pengguna KRL terus dilakukan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ). Dalam layanan e-ticketing, KCJ kini sudah mulai menerapkan penggunaan mesin penjualan tiket yang diberi namaCommuter Vending Machine (C-VIM) dengan layar sentuh. Dalam pengoperasiannya, V-CIM dilengkapi 2 pilihan bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sehingga memudahkan bagi pengguna jasa lokal maupun asing. 

Dengan hadirnya C-VIM, loket konvensional di stasiun-stasiun prioritas nantinya akan ditiadakan karena fungsinya sudah digantikan dengan mesin tiket. Sebab dengan C-VIM sudah bisa untuk melayani sales (pembelian baru tiket sekali jalan)/ Tiket Harian Berjaminan (THB), resales THB, refund tiket THB, maupun top up (isi ulang) Kartu Multi Trip (KMT) bisa dilakukan dengan mudah dan cepat melalui mesin pintar transaksi tiket KRL ini.

Namun perlu diperhatikan oleh pengguna KRL, C-VIM untuk layanan KMT hanya bisa menerima pecahan uang kertas Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000, Rp 50.000 dan Rp 100.000. Sedangkan untuk layanan THB terdapat 2 layanan yaitu pecahan uang kertas Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000, dan uang coin Rp 500 serta Rp 1.000. KCJ menargetkan hingga akhir 2016 akan terpasang sebanyak 150 unit C-VIM di stasiun-stasiun KRL.

Dalam kasus ini pengetahuan masyarakat untuk menggunakan mesin C-VIM masih minim. Karena masyarakat masih sering melakukan pembelian tiket secara konvensional. Padahal disetiap mesin C-VIM ini selalu ada petugas yang selalu siap membantu masyarakat untuk menggunakan mesin tersebut. Menggunakan mesin C-VIM ini tidaklah sulit asalkan kita dapat mengikuti langkah penggunaan mesin secara benar .
Berikut langkah/Cara menggunakan mesin C-VIMdiantaranya:



  •  Cara beli tiket THB Baru
  1. Sentuh menu “SALES” pada layar monitor CVM.
  2. Pilih stasiun tujuan pada layar monitor CVM yang bergambar peta jalur & Stasiun KRL.
  3. Pilih jumlah tiket THB yang akan dibeli. Bila ingin membeli lebih dari 1 tiket, sentuh tanda plus (+). Per transaksi dibatasi hanya untuk pembelian 4 tiket THB.
  4. Masukkan uang pada slot yang telah tersedia sesuai biaya yang harus dibayarkan. Slot untuk memasukkan uang coin dan uang kertas berbeda, jangan keliru memasukkan. Uang yang dimasukkan bisa sejumlah biaya yang ditampilkan di layar monitor. Bila uang yang dimasukkan lebih, akan ada sisa pengembalian uang. Untuk transaksi Tiket THB, uang kertas yang dimasukkan maksimal nominal pecahan Rp 20.000,-. Pecahan nominal Rp 50.000 dan Rp 100.000 hanya bisa digunakan untuk transaksi isi ulang KMT.
  5. Setelah transaksi berhasil, ambil tiket THB yang keluar dari dalam mesin CVM.
  6. Jangan lupa untuk ambil uang kembalian bila ada


  • Cara isi ulang / resales THB Baru
  1. Masukkan tiket THB Anda ke slot bertuliskan "THB, Refund/Resales" pada mesin CVM
  2. Sentuh menu “RESALES” pada layar monitor CVM
  3. Pilih stasiun tujuan pada layar monitor CVM yang bergambar peta jalur & Stasiun KRL.
  4. Masukkan uang pada slot yang telah tersedia sesuai biaya yang harus dibayarkan. Slot untuk memasukkan uang coin dan uang kertas berbeda, jangan keliru memasukkan. Uang yang dimasukkan bisa sejumlah biaya yang ditampilkan di layar monitor. Bila uang yang dimasukkan lebih, akan ada sisa pengembalian uang.
  5. Setelah transaksi berhasil, ambil tiket THB yang keluar dari slot pada awal memasukkan kartu THB di mesin CVM. Jangan lupa ambil uang kembalian bila ada.


  • Cara Refund THB
  1. Masukkan tiket THB Anda ke slot bertuliskan "THB, Refund/Resales" pada mesin CVM.
  2. Sentuh menu “REFUND” pada layar monitor CVM.
  3. Di layar monitor akan muncul pertanyaan “Apakah Anda Ingin melakukan Refund?” Tekan YA untuk refund. Tunggu mesin memproses refund tiket THB Anda.
  4. Setelah transaksi berhasil, ambil uang jaminan tiket THB Anda sebesar Rp 10.000,- dari slot bertuliskan “Ambil Uang Kembalian Anda”.


  • Cara Isi Ulang KMT
  1. Tempelkan tiket KMT Anda ke slot bertuliskan “KMT, Tempel Di Sini” pada mesin CVM.
  2. Pada layar monitor CVM akan ditampilkan sisa saldo KMT Anda dan tulisan perintah “Silakan Masukkan Uang Anda”.
  3. Masukkan uang sejumlah isi ulang yang ingin Anda inginkan. Uang kertas yang dilayani bisa nominal Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000, Rp 50.000 atau Rp 100.000. Tunggu mesin memproses isi ulang tiket KMT Anda.
  4. Transaksi berhasil, saldo KMT akan bertambah. Setelah transaksi berhasil, ambil tiket KMT Anda.


Dari langkah-langkah diatas dapat dibuat flowchart nya sebagai berikut:

Kesimpulan
Dengan semakin berkembangnya teknologi, jaman semakin maju dengan adanya bantuan mesin, pekerjaan fisik hampir semua dilakukan oleh mesin, begitupula dengan negara berkembang seperti Indonesia tidak mau kalah dengan negara maju sehingga terciptalah teknologi seperti CVM ini. Calon penumpang kereta api sudah tidak perlu lagi mengantri seperti dahulu sehingga lebih irit tenaga dan waktu. Mesin ini dilengkapi dengan fitur yang mumpuni antara lain: layanan isi ulang (Top Up), Kartu Multi-Trip (KMT), layanan Pembelian Tiket Harian Berjamin (THB), serta layanan isi ulang dan pengembalian uang jaminan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Six Sigma dan Total Quality Management


  • Six Sigma
Dari per kata-kata nya, istilah ini terdiri dari:
Six yang artinya enam
Sigma yang merupakan simbul dari standar deviasi, dan umumnya dilambangkan dengan σ.
Six Sigma sering dituliskan dalam simbol .
Jadi, 6σ itu apa?
Untuk sampai ke arti Six Sigma, kita perlu flash back sejarahnya sedikit. Six Sigma dimulai oleh
Motorola ditahun 1980-an dimotori oleh salah seorang pekerja disana bernama Bill Smith atas
support penuh CEO-nya Bob Galvin. Motorola menggunakan peralatan statistik diramu dengan
ilmu manajemen menggunakan matrix keuangan (yaitu Return on Investment, ROI) sebagai
salah satu matrix/alat ukur dari proses pengembangan kualitas.
Secara harfiah, Six Sigma (6σ) adalah suatu besaran yang bisa di terjemahkan secara gampang
sebagai sebuah proses yang memiliki kemungkinan cacat (defects opportunity) sebanyak 3.4
buah dalam satu juta produk/jasa. Ada bermacam kontroversi di sekitar penurunan angka Six
Sigma menjadi 3.4 dpmo (defects per million opportunities). Akan tetapi, yang penting
intinya adalah Six Sigma sebagai metrics merupakan sebuah referensi untuk mencapai keadaan yang nyaris bebas cacat. Dalam perkembangannya, 6σ bukan matrix,
namun telah berkembang menjadi sebuah metodologi dan bahkan strategi bisnis


Kelebihan-kelebihan yang dimiliki Six Sigma adalah:
1.      Six Sigma lebih rinci dibanding metode analisis berdasarkan statistik. Six Sigma dapat diimplementasikan di banyak sektor usaha mulai dari perencanaan strategi hingga operasional dan pelayanan consumer dan maksimalisasi motivasi atas usaha.
2.      Six Sigma berpotensi diterapkan pada bidang jasa atau non manufaktur disamping lingkungan teknis.
3.      Dengan Six Sigma, dapat dimengerti sistem dan variabel yang mana yang dapat dimonitor dan direspon balik dengan cukup cepat.

4.      Six Sigma sifatnya tak statis. Jika kebutuhan pelanggan berubah, performa sigma akan berubah.

Kekurangan Six Sigma adalah:

1. Kurangnya pelatihanbimbingan untuk menangani proses non manufaktur
Sebagai program yang lahir dari lingkungan manufaktur, metodologi
yang diperkenalkan di pelatihan adalah yang biasa dipakai dalam
menangani masalah manufaktur yang kebanyakan mempunyai data-data
kuantitatif. Seringkali industri non manufaktur harus mempelajarai kembali metode metode lain yang sesuai dengan karakteristik data yang dimiliki.

2. Tidak ada alasan pergeseran 1,5σ
Dalam perhitungan level sigma suatu proses, diiijinkan adanya suatu
perubahan jangka panjang sebanyak 1,5σ. Jadi 3,4 cacat per sejuta
kesempatan sebenarnya adalah untuk jarak 4,5σ dari rata-rata proses. Tapi
tak ada alasan yang kuat mengapa yang diambil adalah pergeseran sebanyak
1,5σ.
3. Ketidakmampuan melihat secara sistem
Penentuan satu tujuan per proyek menimbulkan resiko pemikiran pelaku Six Sigma
terkotak-kotak hanya pada proyek yang sedang berjalan. Ini menyebabkan
tidak tercapainya peningkatan yang optimal. Dengan bahasa lain, yang tercapai
yaitu optimum lokal, bukan global.
  •      Total Quality Management
Merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba memaksimalkan daya bersaing organisasi melalui perbaikan terus terhadap produk jasa,SDM, proses dan lingkungan. Sebab, berdasarkan TQM, tolak ukur keberhasilan usaha bertumpu pada kepuasan pelanggan atas barang jasa yang diterimanya.



 Kelebihan Dan Kekurangan Dari TQM (Total Quality Management)

1.    Kelebihan TQM
a.   TQM tidak percaya semata-mata pada perintah atasan yang memerintah, jaringan  dikembangkan secara multi-channel dan interaktif melalui organisasi. Oleh  karena  itu,  TQM  adalah  penting  untuk  menetapkan  mata  rantai  kerjasama dalam  organisasi.  Transformational  Perubahan  terjadi  hanya  ketika  isu  yang  sulit, seperti anggaran, pabrikasi, pemasaran, distribusi dan lainnya dicampur dengan isu yang  sederhana  seperti  nilai-nilai,  kultur,  visi,  gaya  kepemimpinan,  perilaku  inovatif dan seterusnya.
b.        Penerapan TQM merupakan suatu konsep yang menjawab semua kebutuhan masyarakat saat ini. Sehingga antara keinginan dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi oleh konsep ini.
c.         Penerapan TQM merupakan konsep yang mengajak seluruh masyarakat dan pemerintah untuk membangun bersama mutu pendidikan yang lebih maju dan sinergis. Sehingga, dengan adanya pemberdayaan komponen yang ada di Indonesia ini maka pendidikan yang bermutu bagus bukan sekedar impian akan tetapi jadi kenyataan yang akan dibangun bersama.

2.    Kelemahan TQM
a.    Kualitas merupakan aktivitas sampingan, terpisah dari isu kunci strategi usaha dan kinerja.
b.    Pada banyak organisasi, kualitas bersifat temporer dan apabila pemimpin yang menegaskan meninggalkan perusahaan, kualitas kemudian diabaikan.
c.    Kebingungan TQM berasal dari kata kualitas itu sendiri. kata kualitas punya banyak arti, tergantung bagaimana kita memandangnya.
d.    Banyak perusahaan membuat kualitas jadi kabur atau tida jelas dengan menetapkan tujuan yang positif tanpa memilki cara untuk mengawasi kemajuan pencapaian tujuan tersebut.
e.    TQM merupakan aktivitas yang ada hanya di dalam departemen-departemen di perusahaan.
f.     TQM mengajarkan perkembangan yang sedikit, bukan perkembangan secara radikal sehingga banyak pemimpin korporat tidak sabar setelah munculnya konsep reengineering. Reengineering adalah desain ulang bisnis yang mirip dengan proses redesign, meskipun prakteknya mencakup skala yang lebih besar.
g.  Kebingungan terhadap TQM berasal dari kata kualitas itu sendiri.kata kualitas mempunyai banyak arti, tergantung dari bagaimana kita melihatnya. Kualitas merupakan departemen dengan tanggung jawab khusus untuk pengendalian kualitas, di mana disiplin cenderung lebih fokus kepada proses stabilisasi daripada memperbaiki proses. Ide keseluruhan dari filosofi kualitas membuat konsep secara keseluruhan tampak misterius bagi kebanyakan orang.
h.  Banyak perusahaan yang membuat kualitas kabur atau tida jelas dengan menetapkan tujuan yang positif tanpa memilki cara untuk memonitor kemajuan pencapaian tujuan tersebut.
i.    TQM merupakan aktivitas yang bersifat dalam departemen di banyak perusahaan. Masing2 departemen mempunyai kebijakannya secara masing2, sehingga tidak mencakup keseluruhan organisasi.
j.     TQM mengajarkan incremental atau perkembangan yang sedikit (small improvement), bukan perkembangan secara radikal sehingga banyak pemimpin korporat tak sabar setelah munculnya konsep reengineering.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Manajemen Layanan Sistem Informasi

PENGERTIAN


Manajemen Layanan Sistem Informasi adalah suatu metode pengelolaan sistem informasi(SI) yang secara filosofis terpusat pada perspektif konsumen terhadap layanan manajemen layanan sistem informasi bisnis perusahaan. Manajemen Layanan Sistem Informasi berfokus pada proses terkait memiliki minat yang sama dengan kerangka kerja dan metodologi gerakan perbaikan proses. Disiplin ini tidak memedulikan detail penggunaan produk suatu pemasok tertentu atau detail masalah teknis suatu sistem yang dikelola, melainkan berfokus pada upaya penyediaan kerangka kerja untuk menstrukturkan manajemen layanan sistem informasi dengan sistem informasi dan interaksi antara personel teknis manajemen layanan sistem informasi dengan pengguna teknologi informasi. 


MANFAAT

Supaya informasi yang dihasilkan dapat berguna bagi manajamen, maka sistem analis harus mengetahui kebutuhan akan manajemen layanan sistem informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui berbagai kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan mutlak  yang ditentukannya. Berdasarkan pada pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Manajemen Layanan Sistem Informasi adalah supaya suatu organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan dalam manajemen, baik yang menyangkut keputusan terus menerus maupun keputusan yang strategis.

  Manajemen layanan sistem informasi memberikan dukungan dalam pengumpulan berbagai informasi atau perancangan rangkaian alternatif tindakan, memutuskan untuk memilih tindakan yang terbaik dari pilihan alternatif yang tersedia dan melaksanakan pilihan dan mengawasi hasil kegiatan.
b.      Manajemen layanan sistem informasi dapat digunakan secara efektif untuk mendukung setiap tinngkatan pada proses pengambilan sebuah keputusan dan bisa digunakan juga memperoleh dan menyimpan informasi yang berkaitan dengan masalah standar dan situasi sekarang.
c.       Manajemen layanan sistem informasi ini juga sangat membantu untuk merealisasikan keputusan dalam tindakan dan mengawasi suatu tindakan serta memberikan umpan balik yang berkaitan dengan hasilnya.

PERANAN

1. Menjamin tersedianya kualitas dan kuantitas dalam memanfaatkan manajemen layanan sistem informasi
2. Mengembangkan proses perencanaan manajemen layanan sistem informasi yang cepat dan efektif.
3. Mengidentifikasi kebutuhan manajemen layanan sistem informasi akan keterampilan pendukung.
4. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada manajemen layanan Sistem informasi.
5. Mengantisipasi dan mampu memahami konsekuensi manajemen layanan sistem informasi ekonomis dan teknologi baru.
6. Memperbaiki manajemen layanan sistem informasi produktivitas dalam aplikasi berbasis pengembangan dan pemeliharaan sistem
7. Meningkatkan aksebilitas data secara on time dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi.
8. Organisasi menggunakan layanan sistem informasi  untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Entri Populer

offsetWidth); }